CARA MEMBUAT KONSENTRAT PABRIK


Sebelum membahas cara membuat konsentrat pabrik, harus kita satukan dulu persepsi tentang apa itu “ makanan komplit “ dan “ konsentrat “ Definisi ke duanya kadang saling rancu, sehingga menimbulkan kesalahpahaman.  Sebelumnya, nanti saya kemungkinan akan menyebut pakan merk tertentu atau obat-obatan, feed supplement , dan nama brand pabrik tertentu. Bukan di maksudkan promosi atau men-diskredit-kan, tapi agar mudah penyebutannya dan tanpa tendensi apapun.

Makanan komplit adalah Makanan siap saji, siap santap, untuk langsung di berikan kepada ternak tampa perlu lagi perlakuaan tertentu. Kandungan nutrisi telah dibuat ideal menurut tingkatan periode pemeliharaan dan nilai nutrisi telah disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak berlebih ataupun kurang, sebab masa Grower jika nilai nutrisi tidak sesuai kebutuhan ,maka pada masa Finister atau Layer produksi telur tidak bisa maksimal. Misal : BR1, BR2, ADI, ADII, makanan Ruminansia P11 atau 521, PAR-S  dan masih banyak lagi.

Konsentrat adalah makanan dengan kadar protein tinggi 32% untuk ayam dan 38% untuk bebek atau  itik. Dalam hal ini peternak tinggal menambahkan jagung dan katul,. Kenapa di buat dengan kadar protein tinggi? Ini di maksudkan untuk merahasiakan komposisi formula bahan pakan yang di ramu. Tapi jangan kuatir, nanti kita bedah, kita buka bersama formula yang di rahasiakan oleh pabrikan tersebut.

Bentuk ransum makanan ayam dan bebek atau itik ada tiga macam jenis yang kudu di pahami terlebih dahulu, apakah itu, simak di bawah ini :

  1. Bentuk makanan halus atau Mash adalah keadaan keseluruhan ransum dalam kondisi berbentuk tepung halus. Biasanya untuk campuran pakan pada ternak yang sudah berproduksi. Karena halus maka ayam tidak bisa lagi pilih-pilih dengan makanan yang di sajikan, sehingga feed supplement otomatis langsung termakan.
  2. Bentuk makanan pecah halus atau Crumble adalah mbentuk makanan yang sebelumnya sudah di bentuk berbutir tapi setengah di giling kembali untuk memecah bentuk makanan berbutir menjadi setengah pecah campur halus dengan butiran. Misal BR I, BR II, 521, PAR-S. Biasanya untuk jatah konsumsi anak ayam atau untuk ayam potong.
  3. Bentuk makanan butiran utuh atau Pellet adalah bentuk makan modifikasi dari bentuk Crumble dan Mash. Biasanya yang berbentuk butiran utuh ini yang paling di sukai oleh ternak, hanya kelemahannya sering terjadi peristiwa Canibalisme sesame ternak.


Dasar pemahaman ini memang harus clear dahulu sebelum menginjak pembahasan lebih jauh. Sehingga tidak terjadi kesalahan yang tidak perlu.

Sekarang kita bedah tuntas rahasia komposisi formula konsentrat pabrik itu…Yang kita bahas kali ini khusus untuk konsentrat ayam dan bebek atau itik saja, takutnya nanti kalau tidak di batasi, pembahasan bisa melebar kemana-mana.

Bahan yang biasanya di pake buat meramu:  Tepung Ikan, Bungkil Kelapa, Bungkil Kedelai, MBM(meat bone mill), Rape Seed, Poltry by produck, Tepung Daun, DL-Metionin, tepung bulu, minyak nabati, bungkil kelapa, pollard, bungkil kacang tanah, canola, tepung daun, vitamin, calcium, fosfat, dan trace mineral.

Yang jadi pertanyaan adalah…apa lantas ke semua bahan pakan di atas dipakai? Tentu saja tidak, jika kita selalu mengikuti pabrik lalu mamaksa diri berbuat seperti pabrik besar. Itu sungguh tindakan yang sangat konyol, tidak melihat dengan kemampuan diri sendiri. Mungkinkah dana cadanganmu, sekuat pabrik besar? Realis saja, jangankan mendatangkan bahan pakan dari luar negeri, sedang mendatangkan dari luar pulau saja kita kelimpungan.

Dasar pemilihan kita untuk menentukan bahan pakan mana yang di pilih untuk menyusun konsentrat adalah produk lokal, stok terjamin, murah di harga, dan mutu nutrisi yang mumpuni. Ini memang terlalu idealis Nasionalis, ke depan, bangsa yang tidak bisa menyediakan keperluaannya sendiri maka selamanya akan selalu di dikte bangsa lain. Yang bisa bertahan adalah yang punya visi kemandirian berdikari dalam bekerja. 

Dengan pertimbangan harga, kenapa produk dari PT Charoen Pokphand lebih mahal di bandingkan dengan produk PT lain? Sebabnya PT Charoen Pokphand dalam susunan formula pakan ransum masih di sertakan Tepung Ikan, sedang PT yang lain hanya menggunakan MBM(meat bone mill) dan Poultry by produck, dan bahan yang lain, tidak menggunakan lagi Tepung Ikan.

Maka dalam praktek nyata di peternakan, bebek petelur yang pakai produk PT Charoen Pokphand berat dan besar telur lebih unggul di banding PT lain. Inilah perbedaan hasil tepung ikan dan MBM. Kenapa bisa begitu ? saya sendiri juga belum mengerti sebabnya…ini bagian para pakar untuk menelitinya….

Sedang keunggulan  PT Japfa Comfeed, PT Wonokoyo pada hasil pewarnaan gradasi kuning telur agak kemerahan. Di mungkinkan adanya penambahan Caroten Xanthophil sintetis pada formulanya.
Silahkan di pilih mau yang telur besar atau yang gradasi kuning telur kemerahan.

Sama sama Crude Protein 38% tapi beda penyusun bahan pakan, hasil akhir di produksi jadi sangat berlainan sekali. Misalnya begini, CP 38% penyusun ransum dominan protein nabati dengan penyusun ransum dominan protein hewani, tentu produktivitas bagusan yang penyusun ransum pakai yang dominan protein Hewani. Di karena kan susunan Asam Amino protein hewani lebih komplit di bandingkan asam amino protein nabati/ tumbuhan.

Sekarang coba kita buat formula konsentrat Ayam :

Bungkil kedelai  :   33 kg
Bungkil kalapa   :   43 kg
Tepung ikan       :   7 kg
MBM                :   7 kg
Tepung daun      :    5 kg
Top mix             :    2 kg
Minyak ikan       :    3 kg

Crude protein : 32,52 %, Energi Metabolisme : 2435 Kcal/kg.  Sebagai pembanding saya cantumkan konsentrat 124 produksi  PT Charoen Pokphand : Crude protein : 30-32 % sedang Energi Metabolisme: 2400 – 2700 Kcal/kg

Dan konsentrat untuk Bebek dengan formula sebagai berikut :

Bungkil kedelai  :   28 kg
Bungkil kelapa   :   29 kg
Tepung ikan       :   17 kg
MBM                :   17 kg
Tepung daun      :    5 kg
Minyak ikan       :   2 kg
Top mix             :    2 kg

Crude protein : 38,58 %, Energi Metabolisme : 2538 Kcal/kg, sebagai pembanding konsentrat 144 produksi PT Charoen Pokphand, crude protein :37 – 39 %, Energi Metabolisme saya belum mengetahuinya.

Saya tidak mewajibkan rekan rekan semua harus memakai formula saya, itu hanya sebagai contoh saja, karenanya kandungan lemak, abu, serat kasar, dan bahan kering saya tidakmenghitungnya. Satu lagi pembanding saya cantumkan formula Ir.Wiharto sebagai berikut :

Bungkil kelapa   :   37 %
Bungkil kedelai  :   20 %
Tepung ikan       :   38 %
Tepung daun      :   5 %
Crude protein    :   38,5 %, Energi metabolism : 2488 Kcal/kg

Ini hanya sebagai contoh saja, gunakan bahan bahan pakan yang banyak bertebaran di sekitar lingkungan anda semua. Jangan anda terikat dengan bahan pakan yang sulit anda dapatkan, berdayakan bahan pakan lokal yang murah di harga dan nilai nutrisi yang memenuhi syarat untuk di jadikan formula pakan. Contoh lagi, peternak bebek petelur di Jabodetabek / tangerang pernah dimuat dikoran. Bahan pakan yang di gunakan hanya limbah kepala udang, nasi aking dan limbah restoran / pasar. Tapi hasil telurnya luar biasa dengan kuning telur merah total dan jadi rebutan pedagang pengepul telur bebek karena telur ini termasuk dalam kriteria telur organik. Ingat tidak di pakai konsentrat pabrik sama sekali.

Silahkan bagi rekan yang ingin mencoba, tulisan diatas dapat dijadikan referensi dan semoga bermanfaat...


Sumber:
http://bumiternak-betha.blogspot.com

CARA MENGHITUNG FORMULA PAKAN


Dalam penyusunan ransum pakan, kaidah-kaidah tertentu wajib untuk di perhatikan.
Jadi ndak bisa seenaknya, harus melalui tahap demi tahap. Metode menghitung ada bermacam cara, tapi saya akan focus pada metode Trial and error.

Prinsip metode trial and error atau teori coba-coba, ini adalah teori yang paling mudah di terapkan oleh kebanyakkan peternak. Mengumpulkan alternative bahan pakan yang akan diramu, mengetahui kandungan nilai gisi dan mencobanya pada satu formula yang telah di tentukan sebelumnya, nilai gisinya, sebagai target.

Di sini yang saya kemukakan Cuma yang penting-penting saja, untuk kalangan akademik kemungkinn kurang sreg dengan cara paparan saya, terlalu simple dan terasa kurang keren atau kurang ilmiah. Tapi untuk khalayak umum atau peternak yang pragmatis praktis kemungkinan lebih di sukai, langsung pada pokok persoalan, ndak berbelit-belit, muter-muter lama dulu baru ke inti tujuan.


ANALISIS KIMIA BAHAN-BAHAN PAKAN
 

JAGUNG :
ME : 3360 Kcal/kg, AIR : 10-13%, CRUDE PROTEIN : 9%, LEMAK : 4,1%,
SERAT KASAR : 2,2%, Ca : 0,02%, :P  0,29%

KATUL JAGUNG :
ME : 3300 Kcal/kg, AIR : 10-13%, CRUDE PROTEIN : 9,7%, LEMAK : 7,2%,
SERAT KASAR : 6,8%, Ca : 0,03%, P : 0,27%

KATUL :
ME : 1850 Kcal/kg, AIR : 11,7%, CRUDE PROTEIN : 10,1%, LEMAK : 4,9%,
SERAT KASAR : 15,3%, Ca : 0,08%, P : 1,36%

BEKATUL :
ME : 2700 Kcal/kg, AIR : 11%, CRUDE PROTEIN : 13,6%, LEMAK : 8,2%,
SERAT KASAR : 8%, Ca : 0,03%, P : 1,18%

TEPUNG IKAN :
ME :
3000 Kcal/kg, AIR : 7,7%, CRUDE PROTEIN : 61,8%, LEMAK : 7,8%
SERAT KASAR : 0,6%, Ca : 4,96%, P : 3,10%

KONSENTRAT 124 POKPHAND :
ME : 2500 Kcal/kg, AIR : 13%, CRUDE PROTEIN : 30-32%, LEMAK : 3-5%,
SERAT KASAR : 6-8%, Ca : 3-4%, P : 1-1,5%

BR-I :
ME : 3000 Kcal/kg, AIR : 5-7%, CRUDE PROTEIN : 20-21%, LEMAK : 5-8%,
SERAT KASAR : 3-5%, Ca : 0,9-1,1%, P : 0,7-0,9%

521 :
ME : 2950 Kcal/kg, AIR : 13%, CRUDE PROTEIN : 19-20%, LEMAK : 3%,
SERAT KASAR : 5%, Ca : 0,9%, P : 0,6%

PAR-S :
ME : 2800 Kcal/kg, AIR : 12%, CRUDE PROTEIN : 18,5%, LEMAK : 3%,
SERAT KASAR : 6%, Ca : o,9%, P : 0,6%

KONSENTRAT KIP-333 WONOKOYO :

ME : 2500 Kcal/kg, AIR : 13%, CRUDE PROTEIN : 38-40%, LEMAK : 5-7%,
SERAT KASAR : 8%, Ca : 4-8%, P : 1-2%

Ini sebagian kecil bahan-bahan pakan yang sering di gunakan, tapi sebenarnya masih banyak lagi bahan lain yang masih bisa di masukan. Harus di cari bahan pakan yang mudah dan banyak stock di daerah masing-masing. Oke…sekarang berlomba mencari bahan pakan alternative local…..kalau bisa usahakan menghapal kandungan nutrisi bahan-bahan pakan di atas, biar lebih cepat nanti menghitungnya….


RUMUS TRIAL AND ERROR


Rumus ini dapat dipergunakan untuk menghitung nilai gisi nutrisi semua bahan pakan ransum ayam maupun hewan Ruminansia. Nilai nutrisi EM( energy metabolism),
CP( crude protein ), FAT( lemak ), SK( serat kasar ), Ca( kalsium ), P( phosphor )

Jumlah kg bahan pakan( BP ) : Jumlah total kg bahan pakan( BPT ) x Nilai gisi nutrisi bahan pakan yang di hitung( NBP ) = Nilai nutrisi( NN )
Ini artinya menjadi : BP : BPT x NBP = NN


MENGHITUNG FORMULA PAKAN


Ingat pergunakan rumus BP : BPT x NBP = NN, istilah-istilah pada rumus inicoba untuk di hapaldan di ingat-ingat, jangan sampai lupa, Cuma sedikit….

Misalnya kita menghitung bahan pakan di bawah ini :

Jagung : 30 kg
bekatul : 37 kg
Sentrat 124 : 33 kg

Total jumlah pakan yang di hitung 100 kg(BPT)
Coba untuk di hitung kandungan EM dan CP(crude protein) ayo…semangat……

Jagung :

30 : 100 x 3360 Kcal = 1008 Kcal/kg, ini nilai EM/karbohidrat jagung
30 : 100 x 9% = 2,7%, ini nilai CP/protein

Bekatul :

37 : 100 x 2700 Kcal/kg = 999 Kcal/kg, ini nilai EM/karbohidrat bekatul
37 :100 x 13,6% = 5,03%, ini nilai CP/protein bekatul


Sentrat 124 :

33 kg : 100 kg x 2500 Kcal/kg = 826 Kcal/kg, ini nilai EM/karbohidrat sentrat 124
33 kg : 100 kg x 31% = 10,23%, ini nilai CP/protein sentrat 124

Nilai CP/protein sentrat 124 di ambil rata-rata/tengah-tengahnya, ini berlaku untuk semua bahan pakan yang nilai gisi nutrisi nominal di antara tiga angka.

Nah sekarang tinggal menjumlahkan nilai nutrisinya saja, sudah jadi, mudah tho…
Jadi nilai nutrisi formula pakan di atas sbb :

CP/crude protein total = 2,7% + 5,03% + 10,23% = 17,96%

EM//karbohidrat total = 1008 Kcal + 999 Kcal + 826 Kcal = 2833 Kcal/kg  


Sumber:
http://bumiternak-betha.blogspot.com 










 

Produk Pakan PT. Charoen Pokphand Indonesia



Anda kenal PT Charoen Pokphand (CP)?? tentunya buat rekan-rekan yang berkecimpung di dunia usaha peternakan sudah tidak asing lagi dengan perusahaan yang satu ini. Bermarkas besar di Thailand CP saat ini menduduki peringkat 1 dunia dalam produksi feed complete versi majalah Feed International (2011-2012).

Produk pakan ternak yang ditawarkan oleh Perseroan ini adalah :

1. Pakan Ternak Ayam Pedaging

Pakan ternak ini memiliki 3 jenis produk yang masing-masing memiliki formula berbeda dan disesuaikan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan pada setiap masa pertumbuhannya.
  • Pakan ternak Pre-Starter, pakan ini diberikan kepada ayam pedaging umur 1 hari hingga 7 hari.
  • Pakan ternak Starter, diberikan pada ayam pedaging umur 1-21 atau 8-21 hari.
Adapun jenis pakan kedua jenis fase pertumbuhan ternak tersebut adalah 511, 511B, CP 11, BP 11, BP11B, NP 11, NO 11 B, HG 11, HG 11 B, 511SB. Bentuk pakan Crumble.
  • Pakan Ternak untuk Finisher

    Pakan ternak ini diberikan kepada ayam pedaging berumur 22 hari hingga ayam pedaging tersebut dipanen atau sekitar 30-45 hari. Untuk ayam yang umurnya 3 minggu s.d panen. Jenis Pakan nya : 512B ( crumble ) dan 512BG ( pellet )

2. Pakan ternak ayam Petelur

Pakan ternak ini memiliki 4 jenis produk yang masing-masing memiliki formula berbeda dan disesuaikan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan pada setiap masa pertumbuhannya.
  • Pakan Ternak untuk Pre-Starter, Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur berumur 1 hari hingga ayam tersebut berumur 5 minggu.
  • Pakan Ternak untuk Starter, Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur berumur 6 minggu hingga ayam petelur tersebut berumur 10 minggu.
  • Pakan Ternak untuk Grower, Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur berumur 11 minggu hingga ayam petelur tersebut menghasilkan telur pertamanya.
  • Pakan Ternak untuk Laying Phase, Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur pada periode peneluran hingga afkir.
untuk DOC dan kurang dari 2 minggu :
  • Jenis Pakan nya : 520 , 520S, 521, 521S, 122 ( medicated )
  • Bentuk pakan crumble kecuali 122 bentuk tepung
untuk ayam yang umurnya 3 minggu s.d puncak petelur :

  • Jenis pakan nya 522, 524, 124 ( medicated ) , 124P ( medicated ), BCL 24 ( medicated ), BCL 24P ( medicated ), 324
  • Top brand : 124 bentuk tepung : harus dicampur lagi dengan jagung dan katul oleh peternak
  • Top brand : 324 bentuk mash : sudah bisa langsung di berikan ke ayam, untuk menunjang perfomace ayam petelur 

3. Pakan Ayam aduan

  • untuk Jenis Anak Ayam Aduan : 591
  • untuk Jenis Ayam Aduan Finisher : 594
  • sekarang masih dikembangkan pakan 595 untuk ayam aduan finisher yang lebih b agus dari 594

4. Pakan Ayam Buras

  • untuk jenis ayam hias namun kadang juga diberikan untuk ayam kampung atau ayam jawa
  • Jenis Pakan nya : 582M , 582S, 582G
  • Top Brand : 582M
  • bentuk crumble

5. Pakan Itik Petelur

  • untuk jenis itik yang sudah masuk fase laying atau bertelur ( sampe dengan top perfomance )
  • Top Brand : 144 ( medicated ) : harus dicampur lagi dengan katul dalam pemberian nya ke itik
  • 544 bentuk crumble :bisa diberikan untuk itik petelur dan pedaging fase grower dan finisher

6. Pakan Burung Puyuh

  • Untuk jenis burung puyuh petelur yang fase produktif
  • Jenis pakan nya : BP104, BP104B, NP104, NP104B, LK104, LK104B
  • Bentuk crumble
  • Top Brand : BP104

7. Pakan Babi fase starter

  • untuk pakan anak-an babi dibawah 1 bulan
  • Jenis pakan 550 , 551
  • Bentuk: Pellet dan berbau susu

8. Pakan Babi fase grower dan finisher

  • untuk pakan anak-an babi yang mulai berkembang / diatas 1 bulan
  • Jenis pakan 552 , 553
  • Bentuk: Pellet

9. Pakan Indukan Babi yang sedang Menyusui

  • Jenis pakan 555

    Bentuk: Pellet

Sumber : 

Mendiagnosa Penyakit Pada Itik


Salah satu keberhasilan dalam usaha peternakan itik adalah memiliki itik-itik yang sehat dengan produksi tinggi baik telur maupun daging. Untuk itu peternak harus pandai dalam menjaga kesehatan ternaknya, serta memiliki keterampilan agar dapat dan mampu mengetahui dengan tepat seperti apa penyakit yang sedang menyerang itiknya. Serta keterampilan apa yang harus dikuasai peternak agar mudah dalam menentukan ternaknya yang sedang sakit.
Agar dapat menentukan penyakit yang menyerang itiknya atau bagaimana membuat sebuah diagnosa dengan tepat, tentu saja dibuthkan pendidikan yang khusus, pengalaman serta bantuan dari hasil pemeriksaan laboratorium oleh mereka yang ahli.
Sedangkan bagi peternak, kemampuan dan keterampilan yang perlu dimiliki antara lain adalah :
  1. Kemampuan dalam membedakaan penampilan atau ciri-ciri itik yang sehat dengan itik yang sakit.
  2. Peternak bisa menentukan bagian tubuh itik yang sedang mengalami kelainan.
  3. Dapat membedakan fases (kotoran) itik yang sedang sakit.
  4. Mampu mengambil langkah pertolongan pertama yang harus segera dilakukan.
  5. Memahami dan mengetahui tempat atau instansi sebagai tempat konsultasi bila terjadi serangan penyakit pada itik.
  6. Mampu menyiapkan informasi sebagai bahan konsultasi agar memudahkan petugas dalam menggambarkan  jenis penyakit sebelum dilakukan pemeriksaan lanjut.
Kemampuan dan keterampilan seperti tersebut di atas bisa dimiliki oleh peternak jika sering mempehatikan tingkah laku ternaknya, melihat dan membaca dari media massa/elektronik, buku, penyuluhan dan sebagainya.
Ciri-Ciri Itik Sakit
Agar dapat menentukan itik sakit lebih sulit dibandingkan dengan melihat gejala ayam sakit. Adapun tanda-tanda yang dapat diamati jika itik sedang sakit adalah nafsu makannya mendadak turun padahal pakannya tidak berubah. Bila itik mencret atau terdapat perubahan pada bagian tubuhnya, itu berarti penyakitnya sudah berlanjut, tetapi belum tentu parah.
Bila melihat tanda-tanda tersebut, patut dicurigai bahwa itik mungkin sedang sakit, sebaiknya segera diambil tindakan yaitu dengan memisahkan itik yang sakit dan menempatkannya di dalam kandang khusus (karantina) jauh dari itik yang sehat. Langkah selanjutnya adalah segera membersihkan tempat makan/minum, lantai/alas kandang dan tempat umbar itik dari fases. Alangkah lebih baik jika dilakukan penyemprotan dengan desinfektan.
Dampak Penyakit Itik
Penyakit yang menyerang itik dapat juga menimbulkan penyakit pada manusia, contohnya adalah penyakit yang disebabkan oleh Salmonella. Penularannya tidak secara langsung tetapi melalui telur yang kita konsumsi. Selain itu, penyakit influensa pada itik dapat juga menular pada manusia.
Mencegah Penyakit
Umumnya peternak pemula kurang memahami cara menangani itik yang sakit. Tidak tahu tindakan apa yang harus dilakukan jika ternaknya sakit dan hal lainnya. Jadi jika itik mengalami serangan penyakit yang parah, sebaiknya segera dimusnahkan. Sedangkan pencegahan terhadap satu jenis penyakit tidak menjamin perlindungannya terhada jenis penyakit lain. Semoga bermanfaat.
Sumber :
Hardjosworo,Peni,Prof.Dr.Dra.Msc,Rukmiasi,M.S, Itik, Permasalahan dan Pencegahan,Jakarta: Penebar Swadaya,2001