Alternatif Bahan Pakan Unggas Itik
Jika itik diberikan pakan komersial sepanjang hidupnya, biaya pakan akan
sangat tinggi. Untuk mensiasatinya, itik dapat diberikan pakan
alternatif yang dapat diperoleh peternak di lokasi budidaya. peternak umunya memakai pakan itik komersial pada periode awal
pertumbuhan anak itik, sekitar umur 2-3 minggu. Selanjutnya mereka
menggunakan pakan alternatif seperti kepala udang, bekatul, serta jagung
giling. Bila perlu tambahkan vitamin dan mineral. Banyaknya pakan disesuaikan
dengan kebutuhan.
Beberapa pakan alternatif yang dapat diberikan antara
lain:
BAHAN PAKAN NABATI:
1. Dedak Halus
Dedak
halus dibedakan antara dedak halus pabrik dan dedak halus kampung. Dedak halus
kampung mengandung lebih banyak serat kasar dibandingkan dedak halus pabrik,
serta kandungan proteinnya hanya 10,1 %, sedangkan dedak halus pabrik
mengandung protein 13,6%. Sedangkan kandungan lemaknya tinggi, sekitar 13%,
demikian juga serat kasarnya kurang lebih 12%. Oleh karena itu penggunaan dedak
halus dalam pakan ayam buras sebaiknya tidak melebihi 45%.
Bila
beras yang sudah putih digiling kembali, maka akan didapatkan limbah berupa
bekatul dengan kandungan proteinnya 10,8%, ini dapat juga digunakan sebagai
bahan pakan ayam buras.
2. Jagung
Jagung
sebagai pakan ayam buras sudah sejak lama digunakan. Jagung mengandung protein
agak rendah (sekitar 9,4%), tetapi kandungan energy metabolismenya tinggi.
(3430 kkal/kg). Oleh karena itu jagung merupakan sumber energi yang baik.
Kandungan serat kasarnya rendah (sekitar 2%), sehingga memungkinkan
jagung
dapat digunakan dalam tingkat yang lebih tinggi. Jagung kuning mengandung
pigmen karoten yang disebut "xanthophyl". Pigmen ini memberi warna
kuning telur yang bagus dan daging yang menarik, tidak pucat.
3. Bungkil Kelapa
Bungkil
kelapa merupakan limbah dari pembuatan minyak kelapa dapat digunakan sebagai
pakan lemak. Indonesia kaya akan pohon kelapa dan banyak mendirikan pabrik
minyak goreng, sehingga bungkil kelapa banyak tersedia kandungan protein cukup
tinggi sekitar 21,6% dan energi metabolis sekitar 1540 - 1745 Kkal/Kg. Tetapi
bungkil kelapa ini miskin akan Cysine dan Histidin serta kandungan lemaknya
tinggi sekitar 15%. Oleh karena itu penggunaan dalam menyusun ransum tidak
melebihi 20%, sedang kekurangan Cysine dan Histidin dapat dipenuhi dari tepung
itu atau Cysine buatan pabrik.
4. Singkong/Ketela Pohon
Parutan
singkong mentah dapat dijadikan bahan pakan pokok ayam buras yang dipelihara
secara intensif. Singkong dapat diberikan dalam bentuk mentah (segar) ataupun setelah
melalui pengolahan misalnya gaplek atau aci. Penggunaan tepung gaplek dalam ransum
tidak lebih dari 40%. Dalam bentuk mentah, singkong sebaiknya digunakan dalam tempo
24 jam setelah masa panennya. Lebih dari tempo itu maka nilai gizinya akan menurun
(rusak). Selain umbinya, daun singkong juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan
ayam buras, baik dalam bentuk tepung ataupun dalam bentuk segar (sebagai hijauan).
Tepung daun singkong ini dapat menggantikan kacang hijau dan kedelai sampai jumlah
8%.
5. Bungkil kedelai.
Kacang kedelai mentah tidak dianjurkan untuk
dipergunakan sebagai pakan ayam karena kacang kedelai mentah mengandung
beberapa trypsin, yang tidak tahan terhadap panas, karena itu sebaiknya kacang
kedelai diolah lebih dahulu. Bungkil kedelai merupakan limbah pembuatan minyak
kedelai, mempunyai kandungan protein ± 42,7% dengan kandungan energi
metabolisme sekitar 2240 Kkal/Kg, kandungan serat kasar rendah, sekitar 6%.
Tetapi kandungan methionisne rendah.
Penggunaan
bungkil kedelai dalam ransum ayam dianjurkan tidak melebihi 40%, sedang
kekurangan methionisme dapat dipenuhi demi tepung ikan atau methionisme buatan
pabrik.
6. Daun lamtoro.
Pemberian daun lamtoro mesti hati-hati karena
daun lamtoro mengandung alkoloid yang beracun dengan nama mimosin. Pemberian
tepung daun lamtoro dalam jumlah yang banyak akan mengakibatkan ayam berhenti
bertelur. Karena itu, kendatipun kandungan protein daun lamtoro cukup tinggi
(22,30%), dalam penggunaannya dianjurkan tidak melebihi dari 5% dalam pakan
ayam.
7. Daun turi.
Tepung daun turi sudah biasa dipergunakan
dalam pakan ayam. Daun turi yang berbunga merah mengandung kadar protein
sekitar 31,68%, sedangkan daun turi yang berbunga putih mengandung kadar
protein 40,62%.
BAHAN PAKAN HEWANI:
1. Tepung Ikan
Tepung
ikan merupakan bahan pakan yang sangat terkenal sebagai sumber protein yang
tinggi. Tetapi perlu diketahui bahwa kandungan gizi tepung ikan ini berbeda,
sesuai dengan jenis ikannya. Disamping jenis ikan, proses pengeringan ikan juga
mempengaruhi kualitas tepung ikan tersebut. Ada beberapa macam proses pengeringan,
yaitu pengeringan matahari, pengeringan vacum, pengeringan dengan uap panas dan
pengeringan dengan pijar api sesaat. Pengeringan matahari merupakan proses
termudah dan termurah, tetapi juga rendah kadar proteinnya. Tepung ikan lokal
yang bersumber dari sisa industri ikan kalengan atau limbah tangkapan nelayan
dan hanya dijemur dengan panas matahari mempunyai kandungan protein kasar hanya
51-55%.
Selain
sebagai sumber protein dengan asam amino yang baik, tepung ikan juga merupakan
sumber mineral dan vitamin. Dengan kandungan gizi yang sangat baik ini maka tak
heran bila harganyapun mahal. Oleh karena itu, untuk menekan harga ransum,
pengguna tepung ikan dibatasi dibawah 8%.
2. Tepung Udang
Tepung udang berasal dari limbah industri
udang, sehingga kualitas gizinya tergantung dari bagian yang ikut tergiling.
Apabila bagian kepala dan kaki ikut tergiling tentu kualitasnya lebih baik
daripada hanya kulit udangnya saja. Kandungan protein tepung udang berkisar
antara 43 - 47%. Tepung udang merupakan bahan pakan alternatif sebagai sumber
protein, karena tidak semua tempat tepung udang ini dapat diperoleh.
3. Tepung Tulang
Tepung tulang digunakan sebagai sumber
mineral. Tepung tulang umumnya mengandung Calcium antara 24 - 25% dan Phospor
antara 12-15%. Karena sifatnya sebagai pelengkap, pemakaian tepung tulang hanya
sedikit.
4. Bekicot
Bekicot
merupakan bahan pakan yang murah sekali karena kita dapat dengan mudah
memperolehnya disekitar lingkungan hidup dan mudah pula membudidayakannya.
Hampir 95% dari tubuh bekicot dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ayam, yang
terbuang hanyalah kotoran dan lendirnya.
Cara
memanfaatkannya adalah sebagai berikut :
- 60 gr bekicot dipuasakan selama 2 hari agar
kotorannya habis
-
Rendamlah dalam air garam dengan perbandingan 1 liter air dengan 50 gr
garam dapur, kemudian diaduk selama 15 -
20 menit.
- Daging bekicot dicuci kemudian masukkan ke
dalam air mendidih selama 10 menit (sampai masak).
Daging
bekicot dapat diberikan sebagai pakan ayam, baik dalam bentuk basah (segar),
kering ataupun, dalam bentuk tepung, dengan kandungan protein untuk
masing-masingnya adalah sebagai berikut :
a. Dalam bentuk basah (segar) 54,29%
b. Dalam bentuk kering 64,13 %
c. Dalam bentuk tepung 24,80%
Meskipun
kandungan protein tepung bekicot tinggi, tetapi pemakaiannya tidak boleh
melebihi 10%. Cangkang bekicot dapat digunakan sebagai pakan tambahan
menggantikan tepung kapur dan grit.
0 komentar:
Posting Komentar